“mantapp 10 jempol”
“astaga keren nyaaaaaaaaaaaaaaaaa......
“
“Kreatif....Pasti Sukses...”
Dsb.
Dsb..
Dsb…
Kata-kata pujian yang terdengar ketika pesulap
tangguh memainkan triknya..
Dan ini membuat aku teringat kejadian beberapa
tahun yang lalu. Waktu itu disebuah video yang di-upload di Facebook seorang pesulap mempertunjukan permainannya,
dan semua komen yang masuk memuji permainannya seperti komen diatas. Dan tentunya
ini membesarkan hati sang pesulap. Sedangkan aku memberikan komentar yang
menyakitkan hati pesulap tersebut. Bukan bermaksud melawan arus, tapi memang
rutin yang di mainkannya SUANGAT ANCUR..
Setelah aku memberikan komentar tersebut, aku dan
si pesulap berbincang melalui YM. Dan aku menerangkan kenapa rutinnya aku katakan
ANCUR. Setelah perdebatan yang
panjang, akhirnya pesulap itu berjanji memperbaiki rutinnya dan akan di
perlihatkan kembali setelah rutinnya matang. Dan memang sesuai janjinya, rutin
tersebut berubah 99% menjadi jauh lebih baik.
Sebenarnya, aku bisa saja memilih untuk memberi komentar yang memuji atau tidak
berkomentar sama sekali, toh aku tidak kenal dengan pesulap itu, tapi aku memilih untuk mengkritisi, karena aku melihat si pesulap itu mempunyai sesuatu yang
tidak dimiliki oleh pesulap sealirannya, aku takut pesulap itu terlena dengan semua pujian itu, itu bisa merusak perkembangan si pesulap itu.
Daripada Muawiyah Bin Abu Sufyan RA, Nabi SAW bersabda : Berwaspadalah kamu dengan puji-pujian kerana ia boleh “meyembelih”.
( Riwayat Ibn Majah )
Ketika dipuji, Abu Bakr berdo’a,
اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا
أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ
وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ
Allahumma anta a’lamu minni bi nafsiy, wa anaa
a’lamu bi nafsii minhum. Allahummaj ‘alniy khoirom mimmaa yazhunnuun,
wagh-firliy maa laa ya’lamuun, wa laa tu-akhidzniy bimaa yaquuluun.
[Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku
daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka
yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka
sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan
janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka] ( Diriwayatkan oleh Al Baihaqi
dalam Syu’abul Iman, 4: 228, no.4876. Lihat Jaami’ul Ahadits, Jalaluddin As
Suyuthi, 25: 145, Asy Syamilah)
Kalau pesulap itu tidak berkembang, dan pesulap itu hanya berputar-putar di props demonstrator tidak ada urusannya denganku, dia jelek atau bagus bukan tanggung jawabku.
Aku ingin sulap menjadi indah, dan melalui pesulap ini aku merasa sulap bisa menjadi indah, dan inilah tanggung jawabku.
Sebuah
pujian yang berlebihan bisa menjadi bumerang. Apalagi bila yang dipuji belum
berhak untuk dipuji, terlebih celakanya lagi bila yang dipuji memang hanya
mencari pujian. Seperti yang aku lihat di facebook akhir-akhir ini.
Memang pada dasarnya manusia ingin dipuji dan tidak ingin di cela. Tapi seringkali pujian yang diterima membuat terlena, dan ini bisa merusak, sebuah pujian bisa dijadikan ukuran kemajuan anda, bila pujian itu datang, jujurlah pada diri
sendiri, sudah layakkah pujian itu ditujukan buat anda.
Yang lebih penting lagi carilah kritik, dengarkan cemooh, karena dari
sanalah anda mendapat bekal untuk memperbaiki, memperindah sulap anda.
Kata-Kata Kunci Hari Ini:
“He has a right to criticize, who has a heart to help.”
― Abraham Lincoln
― Abraham Lincoln
(Sesungguhnya, orang-orang yang berniat membantulah yang punya hak untuk mengkritik)
2 comments:
Emailnya dr.Jonas apa?
tgrbangun@yahoo.com
Post a Comment