Suatu
ketika ada lima orang buta yang tidak pernah melihat gajah seumur hidup mereka.
Mereka pergi ke perkemahan sirkus dan mereka dipertemukan dengan seekor gajah
oleh pemilik sirkus tersebut. Pemilik sirkus tersebut mengatakan kepada kelima
orang buta itu bahwa gajah ini adalah hewan yang lebih besar dan berat dari
manusia.
Dengan menggunakan tangan, kelima orang buta tersebut meraba gajah tersebut untuk mengetahui bentuk sebenarnya dari gajah itu. Orang buta pertama meraba belalai gajah tersebut dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti selang yang besar!” Orang buta kedua meraba kaki gajah tersebut dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti batang pohon besar!” Orang buta ketiga meraba kuping gajah tersebut dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti daun kipas yang besar!” Kemudian, orang buta keempat meraba tubuh si gajah yang berbulu kasar itu dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti karung goni yang sangat besar sekali!” Dan terakhir, orang buta kelima memegang buntut si gajah dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti kabel besar yang ujungnya berambut!”
Dengan menggunakan tangan, kelima orang buta tersebut meraba gajah tersebut untuk mengetahui bentuk sebenarnya dari gajah itu. Orang buta pertama meraba belalai gajah tersebut dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti selang yang besar!” Orang buta kedua meraba kaki gajah tersebut dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti batang pohon besar!” Orang buta ketiga meraba kuping gajah tersebut dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti daun kipas yang besar!” Kemudian, orang buta keempat meraba tubuh si gajah yang berbulu kasar itu dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti karung goni yang sangat besar sekali!” Dan terakhir, orang buta kelima memegang buntut si gajah dan mengatakan, ”Oh, gajah itu seperti kabel besar yang ujungnya berambut!”
Dalam perjalanan pulang, kelima
orang buta tersebut saling berdebat mengenai bentuk sesungguhnya dari seekor
gajah. Masing-masing mempertahankan pendapatnya mengenai bentuk gajah yang
mereka dapat dari meraba tubuh gajah tersebut, dan akhirnya bereka saling
bertengkar satu sama yang lain.
Kesimpulan kelima orang buta ini
bisa benar dan bisa salah, semua yang mereka katakan benar karena sesuai dengan
yang mereka pelajari, tapi kesimpulan itu salah karena mengambil kesimpulan
terlalu cepat dari data yang terbatas.
Begitu juga yang terjadi didunia
sulap tanah air tercinta ini. Dengan dalih ingin memajukan dunia sulap Indonesia,
banyak pesulap-pesulap tangguh yang bermodalkan satu atau dua sumber sudah
berani mengambil sebuah kesimpulan tentang sulap, dan yang lebih parahnya,
mengajarkannya ke pesulap tangguh lain. (contohnya baca disini: Kampret)
Sebuah ilmu yang masih mentah,
dibagikan ke orang yang baru melek ilmu, kemudian yang baru
melek ilmu ini membagikan ilmunya ke orang yang akan baru melek ilmu, dst.. dst.. dan dengan jalan ini punya cita-cita
mulia memajukan sulap indonesia?? SUCK MY DICK!!
Gajah?
”Oh, gajah itu seperti selang yang
besar!”
”Oh, gajah itu seperti batang pohon
besar!”
”Oh, gajah itu seperti daun kipas yang
besar!”
”Oh, gajah itu seperti karung goni
yang sangat besar sekali!”
”Oh, gajah itu seperti kabel besar
yang ujungnya berambut!”
Sulap?
“Sesuatu
yang sangat luar biasa. Penuh dengan kejadian yang tak pernah kita duga dan selalu
penuh dengan kejutan”
“Suatu
seni hiburan yang menghadirkan keajaiban”
“Cabang
seni pertunjukan yang mempertunjukkan segala sesuatu yang menentang hukum alam”
“BLA BLA BLA BLA …”
“BLA.. BLA..BLA..BLA..”
*WTF
Ini masih ngomongin arti sulap, gimana lagi kalau
ngomongin tehnik,
skill, metode, showmanship..
Yang dilakukan pesulap-pesulap
tangguh ini adalah. MEMBUTAKAN mata mereka yang belum bisa melihat.
Kata-kata kunci hari ini:
“JUST SHUT YOUR FUCKIN MOUTH!!”
No comments:
Post a Comment