29.7.13

Membedakan




Tayangan yang sedang marak di TV saat ini apalagi kalau bukan acara sahur, dan kebanyakan acara-acara tersebut di isi dengan lawakan.

Menurutku, sekali lagi menurutku, seharusnya tayangan-tayangan yang ada harus memberikan nuansa reliji, karena ramadhan merupakan bulan suci  dimana umat islam saling berlomba-lomba untuk meningkatkan ibadahnya dan bukannya disuguhi tayangan-tayangan yang penuh kata-kata tidak pantas dan makian dan malah cenderung vulgar. Sepertinya sulit  membedakan lelucon mereka di hari-hari biasa dengan suasana ramadhan sekarang.

Ok, cukup segitu aja curhatnya. Kembali ke sulap.

Belakangan ini aku sering mengalami kesulitan, dan ini sangat mengganggu, aku kesulitan membedakan mana pesulap dan mana pelawak.

Ya. Sekarang ini sulit membedakan antara pesulap dan pelawak karena banyak pesulap yang melucu saat bermain sulap dan banyak pelawak yang bermain sulap saat melucu. 
Apalagi sejak ada istilah StandUp Comedy terus muncul istilah (yang entah darimana) StandUp Magic (jancuk!). 
Semakin kesulitanlah diriku ini.

Pesulap yang dimaksud disini adalah pesulap tipe berbicara. Bukan pesulap yang nari-nari di panggung dan ngotorin panggung.
Pesulap tangguh tipe berbicara inilah yang sering menimbulkan kesulitan.

Kalau pelawak yang sambil melucu bermain sulap, aku ga peduli.
Tapi kalau pesulap yang bermain sulap sambil melucu, aku ga peduli juga.

Yang aku pedulikan adalah, kenapa aku sulit membedakan mana pesulap mana pelawak.
Aku tidak bilang pesulap yang menyelipkan humor di patter-nya adalah salah, malah terkadang perlu untuk menyelipkan humor di patter dengan catatan: kalau memang sesuai. 
Yang menjadi masalah adalah ketika humor tersebut yang membuat penonton sangat terhibur.

LHA?!?!? Masalahnya dimana? Kan di artikel Waktu Berjalan Tanpa Terasa kata kuncinya adalah MENGHIBUR.

Benar sebagai pesulap tugasnya adalah menghibur penonton, dan tugas pesulap  adalah menghibur penonton dengan sulap dan bukan dengan humor. Pesulap harus bisa membuat penontonnya terhibur dengan sulap dan hanya dengan sulap. Rutin yang dibuat harus sedemikian kuatnya sehingga bisa menghibur penonton dengan sulap tanpa bantuan apapun. Dan kalau rutin itu sudah ada dan ingin ditambahkan unsur humor untuk lebih menguatkannya, tidak masalah.

Kemudian ada yang ngeles, 
“aku banyak nge-joke karena aku bermain comedy magic”.  
Jawabku, 
“ Heey.. Kutu air!!! Jangan ngomong comedy magic  kalau ga ngerti apa itu comedy magic!”.

Sulit membedakan tayangan ramadhan dengan tayangan biasa sehingga MUI pun ikut bicara.
Sulit membedakan pesulap dengan pelawak, sehingga Dr Jonas harus bicara

Kata-kata kunci hari ini:
Bantulah Dr Jonas Yang Imut Cetar Membahana Badai Terpampang Nyata.










1 comment:

Galis Sakti said...

Saya bantu ketawa aja deh pak, hahahahaha :D