Sulap adalah seni?
tidak!
sama
seperti lukisan dan musik, lukisan hanyalah gabungan cat warna-warni diatas
kanvas, musik hanyalah sekumpulan nada-nada.
Tapi
bila sekumpulan warna-warna tersebut di gabungkan dengan keahlian dan
pengetahuan sehingga menghasilkan sebuah gambar yang mampu menggugah reaksi
yang melihat secara emosional atau kumpulan nada-nada diatur sedemikian rupa
sehingga yang mendengar akan merasakan memori mereka menyatu dengan musik
tersebut hingga membuat mereka menangis. Maka lukisan menjadi seni, musik
menjadi seni.
Seni
menggugah emosi.
"When
Pavarotti sings, you often see people cry, how often do you see people cry when
watching a magician?" - Gordon Bruce
Quote diatas
terbaca sangat menyedihkan.
Contohkan saja
dengan trik kartu.
Kapan terakhir kali
trik "Pick A Card" membuatmu menangis?
Tidak pernah.
Ketika melihat ACR,
pernahkah kau mempertanyakan dimana posisimu dalam kehidupan?
Tidak pernah.
Sulap
bukan seni..
Jadi Sulap baru bisa jadi seni kalau
sudah bisa buat penontonnya menangis?
jawabnya TIDAK
Seni bisa membuat penikmatnya menangis,
tertawa, marah, terdiam, merubah cara pandang. Intinya adalah seni memberi
dampak kepada penikmatnya.
Tapi diatas segalanya. Go to hell
with Art.
Kenapa???
Kebanyakan orang tidak berniat untuk
melihat SENI.
Orang pergi nonton film buat cari
hiburan, orang nonton konser musik buat cari hiburan, dan begitu juga dengan
sulap. Orang menonton sulap untuk mencari
hiburan.
Film bisa sebuah hasil seni,
konser bisa sebuah hasil seni, sulap juga bisa sebuah hasil seni,
tapi bukan itu yang utama, yang terutama adalah menghibur, dan untuk itulah
orang membayar.
Karena terhibur, penonton akan merasa lima menit telah berlalu, padahal dalam kenyataannya pertunjukkan telah berjalan 1 jam.
Inilah inti dari hiburan. MEMBUAT WAKTU BERJALAN TANPA TERASA
So kata kunci kita adalah hari ini adalah
MENGHIBUR.
2 comments:
Relativitas
Asiap dok, true !
Post a Comment